Rabu, 31 Juli 2024

Telaah pembelajaran berbasis pendekatan TaRL (PPG Guru Tertentu 2024)

 

Assalamu'alaykum dan salam untuk semua
Bapak ibu guru hebat 

Bapak/Ibu guru hebat,selama Bapak/Ibu guru mengajar, mungkin saja Bapak/Ibu guru pernah menerapkan pembelajaran berbasis pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL), namun belum mengenal istilah pendekatan tersebut.

Berikut saya lampirkan hasil telaah yang sudah saya buat untuk menelaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL).


Modul Ajar pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) :


Berikut telaah yang sudah saya lakukan dari Modul Ajar di atas :

Tabel 3.1 Telaah rancangan pembelajaran berbasis pendekatan TaRL

Komponen Pembelajaran

Hasil Telaah

Tujuan pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian cahaya, sumber cahaya, dan sifat-sifat cahaya (merambat lurus, pemantulan, pembiasan). Siswa yang berkemampuan tinggi dapat menjelaskan aplikasi cahaya dalam teknologi. Siswa yang berkemampuan rendah dapat menyebutkan contoh sumber cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

Asesmen awal

Tes tertulis berupa pilihan ganda dan isian singkat untuk mengukur pengetahuan awal siswa tentang cahaya.

Asesmen formatif

Kuis singkat setelah setiap subtopik, observasi selama diskusi kelompok, dan penilaian tugas individu.

Asesmen sumatif

Proyek pembuatan alat optik sederhana (misal: periskop) dan presentasi hasil karya.

Kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen awal

Siswa yang sudah menguasai materi dasar dapat melakukan eksperimen yang lebih kompleks. Siswa yang belum menguasai materi dasar diberikan bimbingan tambahan melalui kegiatan kelompok kecil.

Mohon bantuan bapak/ibu guru hebat dapat memberikan tanggapan dari hasil telaah yang sudah saya lakukan. 

Saya mengucapkan terimakasih atas tanggapan bapak/ibu guru dari telaah video yang saya lakukan.


Mohon dapat menuliskan Nama Lengkap bapak/ibu dan institusi bapak/ibu mengajar 

Contoh :
Artaqiem Daydy, S.Pd.
SD Pembangunan Jaya

Isi Tanggapan ......


 

 


Sabtu, 27 Juli 2024

Telaah Video Pembelajaran Berdiferensiasi (PPG Guru Tertentu 2024)

Assalamu'alaykum dan salam untuk semua
Bapak ibu guru hebat 

Pada kesempatan kali ini izinkan saya menelaah dari ketiga video yang akan saya bagikan berikut, dan dimohon bapak/ibu dapat memberikan tanggapan dari hasil telaah saya dari ketiga video berikut :

Video 1

Video 2

Video 3


Bapak/Ibu guru hebat, setelah saya menelaah ketiga video tersebut, saya akan menguraikan bagaimana masing-masing guru pada video tersebut mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran? (menurut pendapat saya)

Video 1

Video 2

Video 3

Guru pada video mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS Materi ASEAN dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 

1.      Mengidentifikasi Masalah Awal.

Guru mengenali bahwa banyak siswa mengalami kesulitan dalam belajar, seperti ngantuk, sulit berkonsentrasi, dan merasa terbebani dengan materi yang padat seperti IPS.

 

2.      Pelatihan dan Asesmen Awal.

Guru mengikuti pelatihan tentang kompetensi pedagogik dan pembelajaran berdiferensiasi. Guru kemudian melakukan asesmen awal untuk mengetahui minat dan profil belajar siswa. Guru menemukan bahwa banyak siswa bercita-cita menjadi atlet atau dokter.

 

3.      Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi.

·         Konten

Guru menyesuaikan konten pembelajaran dengan minat dan hobi siswa. Misalnya, siswa yang tertarik dengan olahraga atau kedokteran diberikan materi yang relevan dengan minat mereka.

·         Proses

Pembelajaran dirancang agar siswa dapat belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Guru menyediakan berbagai metode pembelajaran seperti video, diskusi kelompok, dan peta konsep.

·         Produk

Siswa diberi kebebasan untuk memilih bagaimana mereka akan menunjukkan pemahaman mereka tentang materi. Produk akhir bisa berupa laporan, presentasi, peta konsep, atau media lainnya.

 

4.      Pelaksanaan Pembelajaran

·         Guru meminta siswa memilih satu negara dan menuliskan alasan mereka memilih negara tersebut serta apa yang ingin mereka pelajari lebih lanjut.

·         Guru menampilkan video tentang peran dan posisi negara-negara ASEAN dalam kegiatan ekonomi.

·         Siswa mencatat informasi penting dari video dan membuat peta konsep berdasarkan apa yang telah mereka pelajari.

 

5.      Refleksi dan umpan balik

·         Guru mencatat perubahan positif dalam sikap siswa. Siswa menjadi lebih tenang, bersemangat, dan proaktif dalam belajar.

·         Siswa datang ke kelas dengan bekal pengetahuan yang mereka cari sendiri, sehingga pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

·         Guru dan siswa melakukan refleksi bersama untuk melihat keberhasilan pembelajaran dan memberikan penghargaan kepada siswa yang telah bekerja dengan baik.

 

Dengan langkah-langkah ini, guru memastikan bahwa pembelajaran memenuhi kebutuhan beragam siswa, membuat mereka lebih terlibat dan termotivasi, serta memungkinkan mereka untuk menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman dan minat pribadi. Hal ini membantu mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih efektif dan menyenangkan.

Guru pada video mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran Matematika Materi  dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 

1.      Mengidentifikasi Masalah Awal.

Guru menyadari bahwa sebelum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, murid sering merasa bosan, mengantuk, dan tidak terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa metode pengajaran yang digunakan sebelumnya tidak efektif.

 

2.      Pembentukan Kelompok Berdasarkan Asesmen Awal

Guru memulai dengan melakukan asesmen awal untuk mengetahui kemampuan siswa. Berdasarkan hasil asesmen tersebut, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dalam memahami materi. Misalnya, ada kelompok yang dinamai aritmatika, trigonometri, dan aljabar.

3.      Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi.

·         Konten:

Guru menyesuaikan materi sesuai dengan tingkat pemahaman setiap kelompok. Materi yang diberikan bervariasi dari dasar hingga kompleks.

·         Proses

Guru memberikan bimbingan lebih intensif kepada kelompok yang membutuhkan bantuan lebih banyak. Siswa yang lebih mampu diberi tugas yang memerlukan analisis lebih tinggi dan didorong untuk belajar secara mandiri.

·         Produk

Setiap kelompok diminta untuk menghasilkan hasil kerja yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Misalnya, membuat peta konsep atau presentasi dari materi yang dipelajari.

 

4.      Pelaksanaan Pembelajaran

·         Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang membutuhkan kemampuan analisis lebih tinggi. Ini membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis.

·         Guru mengajak siswa untuk belajar lebih mandiri, mendorong mereka untuk mencari informasi tambahan dari berbagai sumber.

·         Setelah belajar dalam kelompok, siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Misalnya, kelompok yang membahas persamaan nilai mutlak mempresentasikan penyelesaian mereka di depan kelas. Ini membantu siswa meningkatkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi.

 

5.      Refleksi dan umpan balik

·         Siswa diberikan kesempatan untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam belajar matematika dengan metode diferensiasi proses. Mereka menyampaikan bahwa mereka merasa lebih termotivasi dan semangat belajar meningkat.

·         Guru juga memberikan umpan balik dan klarifikasi jika diperlukan.

 

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, guru memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka, meningkatkan keterlibatan, pemahaman, dan hasil belajar secara keseluruhan.

Guru pada video mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 

1.      Mengidentifikasi Masalah Awal.

Sebelum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi produk, guru hanya memberikan teori dan penugasan yang kemudian dipresentasikan siswa. Hal ini membuat siswa bosan dan kurang bersemangat, sehingga beberapa siswa tidak mengerjakan tugas. Guru menyadari bahwa pendekatan ini kurang efektif dalam mengakomodasi minat dan kebutuhan siswa.

 

2.      Pembentukan Kelompok Berdasarkan Asesmen Awal

Guru membentuk kelompok siswa berdasarkan minat mereka, yang dapat lintas mata pelajaran. Asesmen awal dilakukan untuk mengetahui minat siswa terhadap berbagai tema dan mata pelajaran yang relevan dengan pembelajaran aksara Jawa.

 

3.      Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi.

·         Konten

Siswa memilih tema dari berbagai mata pelajaran dan mencari kata yang mengandung aksara murda untuk diterapkan dalam pembelajaran aksara Jawa.

·         Proses

Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengubah kata-kata dari bahasa Latin menjadi aksara Jawa murda, kemudian menerapkannya dalam media pembelajaran yang dipilih kelompok masing-masing.

·         Produk

Produk akhir adalah media pembelajaran yang mengandung tulisan aksara Jawa murda. Siswa bebas memilih bentuk dan tema media pembelajaran sesuai kesepakatan dalam kelompok.

 

4.      Pelaksanaan Pembelajaran

·         Guru memulai dengan membentuk kelompok sesuai minat siswa.

·         Setelah itu, siswa memilih tema dan menentukan kata yang mengandung aksara murda.

·         Siswa mengubah kata-kata tersebut dari bahasa Latin menjadi aksara Jawa murda dan menerapkannya dalam media pembelajaran yang dipilih.

·         Proses ini dilakukan dengan bimbingan guru, namun siswa memiliki kebebasan dalam memilih tema dan media.

 

5.      Refleksi dan umpan balik

·         Setelah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi produk, guru merasa lebih mudah dalam memberikan materi dan siswa lebih mudah menerima materi yang diberikan.

·         Siswa juga merasa senang dan tidak mengantuk, serta lebih aktif dalam pembelajaran.

·         Guru merasa puas karena pembelajaran bahasa Jawa menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.

·         Siswa memberikan umpan balik positif, menyatakan bahwa pembelajaran lebih aktif dan tidak membosankan.

·         Beberapa siswa menyebutkan bahwa pembelajaran aksara Jawa bisa diaplikasikan dalam mata pelajaran lain, seperti IPS dan kesenian.

 

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, guru memastikan bahwa Implementasi pembelajaran berdiferensiasi produk dalam kelas bahasa Jawa menunjukkan bahwa dengan memahami minat dan kebutuhan siswa, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih relevan dan menarik. Melalui pembentukan kelompok berdasarkan minat siswa dan memberikan kebebasan dalam memilih tema dan media, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias, serta lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Pembelajaran berdiferensiasi produk berhasil menghilangkan anggapan bahwa pembelajaran bahasa Jawa itu sulit, dan membuat siswa lebih semangat dalam belajar.


Diantara tiga video tersebut, komponen diferensiasi yang menurut saya paling efektif untuk diterapkan pada pembelajaran adalah : Video 2
Dan Mengapa akan saya jelaskan sebagai berikut.


 

Berdasarkan analisis dari ketiga video, video yang paling efektif untuk diterapkan pada pembelajaran adalah Video 2, yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi pada materi Matematika. Berikut adalah alasan mengapa video ini paling efektif:

1.   Pembentukan Kelompok Berdasarkan Kemampuan:

Dengan melakukan asesmen awal dan membentuk kelompok berdasarkan tingkat kemampuan siswa, guru dapat memberikan perhatian khusus dan bimbingan yang lebih intensif kepada kelompok yang membutuhkan, sementara siswa yang lebih mampu diberi tantangan yang lebih tinggi. Ini memastikan bahwa setiap siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan mereka masing-masing.

 

2.  Penyesuaian Materi Pembelajaran:

Konten pembelajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa. Ini berarti bahwa setiap kelompok mendapatkan materi yang sesuai dengan kemampuan mereka, sehingga tidak ada siswa yang merasa terlalu terbebani atau bosan karena materi yang terlalu mudah.

 

3.   Pembelajaran Mandiri dan Kolaboratif:

o   Siswa didorong untuk belajar secara mandiri dan mencari informasi tambahan dari berbagai sumber. Hal ini mengembangkan keterampilan belajar mandiri dan inisiatif siswa.

o   Selain itu, bekerja dalam kelompok membantu siswa belajar kolaboratif, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan sosial mereka.

 

4.  Tugas dan Produk yang Bervariasi:

Setiap kelompok diminta untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka, seperti peta konsep atau presentasi. Ini memungkinkan siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang paling sesuai untuk mereka, dan juga memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas mereka.

 

5.  Refleksi dan Umpan Balik:

Proses refleksi membantu siswa menyadari kemajuan mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Umpan balik dari guru juga memberikan arahan yang jelas tentang apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara melakukannya.

 

Pada Video 2 menunjukkan penerapan yang paling efektif dari pembelajaran berdiferensiasi karena:

  • Struktur yang Jelas: Pembentukan kelompok berdasarkan kemampuan dan penyesuaian materi sesuai tingkat kemampuan.
  • Fleksibilitas dalam Proses Belajar: Dorongan untuk belajar mandiri dan kolaboratif.
  • Refleksi dan Umpan Balik: Adanya proses refleksi dan umpan balik yang terus-menerus.

Dengan demikian, Video 2 menawarkan pendekatan yang komprehensif dalam memenuhi kebutuhan belajar yang beragam, memastikan setiap siswa mendapatkan dukungan yang sesuai dan optimal dalam pembelajaran mereka.

 


Silahkan bapak/ibu guru hebat dapat memberikan tanggapan dari hasil telaah saya dari ketiga video berikut. 
Saya mengucapkan terimakasih atas tanggapan bapak/ibu guru dari telaah video yang saya lakukan.


Mohon dapat menuliskan Nama Lengkap bapak/ibu dan institusi bapak/ibu mengajar 

Contoh :
Artaqiem Daydy, S.Pd.
SD Pembangunan Jaya

Isi Tanggapan ......