Assalamu'alaykum dan salam untuk semua
Bapak ibu guru hebat
Pada kesempatan kali ini izinkan saya menelaah dari ketiga video yang akan saya bagikan berikut, dan dimohon bapak/ibu dapat memberikan tanggapan dari hasil telaah saya dari ketiga video berikut :
Video 1
Video 2
Video 3
Bapak/Ibu guru hebat, setelah saya menelaah ketiga video tersebut, saya akan menguraikan bagaimana masing-masing guru pada video tersebut mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran? (menurut pendapat saya)
Video 1 |
Video 2 |
Video 3 |
Guru pada video mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS Materi ASEAN dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Masalah Awal. Guru mengenali bahwa banyak siswa
mengalami kesulitan dalam belajar, seperti ngantuk, sulit berkonsentrasi, dan
merasa terbebani dengan materi yang padat seperti IPS.
2. Pelatihan dan Asesmen Awal. Guru mengikuti pelatihan tentang
kompetensi pedagogik dan pembelajaran berdiferensiasi. Guru kemudian
melakukan asesmen awal untuk mengetahui minat dan profil belajar siswa. Guru
menemukan bahwa banyak siswa bercita-cita menjadi atlet atau dokter.
3. Merancang Pembelajaran
Berdiferensiasi. ·
Konten Guru menyesuaikan konten
pembelajaran dengan minat dan hobi siswa. Misalnya, siswa yang tertarik
dengan olahraga atau kedokteran diberikan materi yang relevan dengan minat
mereka. ·
Proses Pembelajaran dirancang agar siswa
dapat belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Guru menyediakan berbagai
metode pembelajaran seperti video, diskusi kelompok, dan peta konsep. ·
Produk Siswa diberi kebebasan untuk
memilih bagaimana mereka akan menunjukkan pemahaman mereka tentang materi.
Produk akhir bisa berupa laporan, presentasi, peta konsep, atau media
lainnya.
4. Pelaksanaan Pembelajaran ·
Guru meminta siswa memilih satu negara dan menuliskan
alasan mereka memilih negara tersebut serta apa yang ingin mereka pelajari
lebih lanjut. ·
Guru menampilkan video tentang peran dan posisi
negara-negara ASEAN dalam kegiatan ekonomi. ·
Siswa mencatat informasi penting dari video dan membuat
peta konsep berdasarkan apa yang telah mereka pelajari.
5. Refleksi dan umpan balik ·
Guru mencatat perubahan positif dalam sikap siswa. Siswa
menjadi lebih tenang, bersemangat, dan proaktif dalam belajar. ·
Siswa datang ke kelas dengan bekal pengetahuan yang mereka
cari sendiri, sehingga pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif dan
menyenangkan. ·
Guru dan siswa melakukan refleksi bersama untuk melihat
keberhasilan pembelajaran dan memberikan penghargaan kepada siswa yang telah
bekerja dengan baik.
Dengan langkah-langkah ini, guru memastikan bahwa
pembelajaran memenuhi kebutuhan beragam siswa, membuat mereka lebih terlibat
dan termotivasi, serta memungkinkan mereka untuk menghubungkan materi
pelajaran dengan pengalaman dan minat pribadi. Hal ini membantu mencapai
tujuan pembelajaran dengan lebih efektif dan menyenangkan. |
Guru pada video mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran Matematika Materi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Masalah Awal. Guru menyadari bahwa sebelum
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, murid sering merasa bosan,
mengantuk, dan tidak terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan
bahwa metode pengajaran yang digunakan sebelumnya tidak efektif.
2. Pembentukan Kelompok Berdasarkan
Asesmen Awal Guru memulai dengan melakukan
asesmen awal untuk mengetahui kemampuan siswa. Berdasarkan hasil asesmen
tersebut, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat
kemampuan mereka dalam memahami materi. Misalnya, ada kelompok yang dinamai
aritmatika, trigonometri, dan aljabar. 3. Merancang Pembelajaran
Berdiferensiasi. ·
Konten: Guru menyesuaikan materi sesuai dengan tingkat pemahaman
setiap kelompok. Materi yang diberikan bervariasi dari dasar hingga kompleks. ·
Proses Guru memberikan bimbingan lebih intensif kepada kelompok
yang membutuhkan bantuan lebih banyak. Siswa yang lebih mampu diberi tugas
yang memerlukan analisis lebih tinggi dan didorong untuk belajar secara
mandiri. ·
Produk Setiap kelompok diminta untuk menghasilkan hasil kerja yang
sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Misalnya, membuat peta konsep atau
presentasi dari materi yang dipelajari.
4. Pelaksanaan Pembelajaran ·
Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang membutuhkan
kemampuan analisis lebih tinggi. Ini membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan analitis. ·
Guru mengajak siswa untuk belajar lebih mandiri, mendorong
mereka untuk mencari informasi tambahan dari berbagai sumber. ·
Setelah belajar dalam kelompok, siswa diberi kesempatan
untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Misalnya, kelompok yang membahas
persamaan nilai mutlak mempresentasikan penyelesaian mereka di depan kelas.
Ini membantu siswa meningkatkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi.
5. Refleksi dan umpan balik ·
Siswa diberikan kesempatan untuk merefleksikan pengalaman
mereka dalam belajar matematika dengan metode diferensiasi proses. Mereka
menyampaikan bahwa mereka merasa lebih termotivasi dan semangat belajar
meningkat. ·
Guru juga memberikan umpan balik dan klarifikasi jika
diperlukan.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, guru
memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Pembelajaran berdiferensiasi
memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka,
meningkatkan keterlibatan, pemahaman, dan hasil belajar secara keseluruhan. |
Guru pada video mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Masalah Awal. Sebelum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi produk,
guru hanya memberikan teori dan penugasan yang kemudian dipresentasikan
siswa. Hal ini membuat siswa bosan dan kurang bersemangat, sehingga beberapa
siswa tidak mengerjakan tugas. Guru menyadari bahwa pendekatan ini kurang
efektif dalam mengakomodasi minat dan kebutuhan siswa.
2. Pembentukan Kelompok Berdasarkan
Asesmen Awal Guru membentuk kelompok siswa berdasarkan minat mereka,
yang dapat lintas mata pelajaran. Asesmen awal dilakukan untuk mengetahui
minat siswa terhadap berbagai tema dan mata pelajaran yang relevan dengan
pembelajaran aksara Jawa.
3. Merancang Pembelajaran
Berdiferensiasi. ·
Konten Siswa
memilih tema dari berbagai mata pelajaran dan mencari kata yang mengandung
aksara murda untuk diterapkan dalam pembelajaran aksara Jawa. ·
Proses Siswa
bekerja dalam kelompok untuk mengubah kata-kata dari bahasa Latin menjadi
aksara Jawa murda, kemudian menerapkannya dalam media pembelajaran yang
dipilih kelompok masing-masing. ·
Produk Produk
akhir adalah media pembelajaran yang mengandung tulisan aksara Jawa murda.
Siswa bebas memilih bentuk dan tema media pembelajaran sesuai kesepakatan
dalam kelompok.
4. Pelaksanaan Pembelajaran ·
Guru memulai dengan membentuk kelompok sesuai minat siswa. ·
Setelah itu, siswa memilih tema dan menentukan kata yang
mengandung aksara murda. ·
Siswa mengubah kata-kata tersebut dari bahasa Latin menjadi
aksara Jawa murda dan menerapkannya dalam media pembelajaran yang dipilih. ·
Proses ini dilakukan dengan bimbingan guru, namun siswa
memiliki kebebasan dalam memilih tema dan media.
5. Refleksi dan umpan balik ·
Setelah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi produk,
guru merasa lebih mudah dalam memberikan materi dan siswa lebih mudah
menerima materi yang diberikan. ·
Siswa juga merasa senang dan tidak mengantuk, serta lebih
aktif dalam pembelajaran. ·
Guru merasa puas karena pembelajaran bahasa Jawa menjadi
lebih bermakna dan menyenangkan. ·
Siswa memberikan umpan balik positif, menyatakan bahwa
pembelajaran lebih aktif dan tidak membosankan. ·
Beberapa siswa menyebutkan bahwa pembelajaran aksara Jawa
bisa diaplikasikan dalam mata pelajaran lain, seperti IPS dan kesenian.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, guru
memastikan bahwa Implementasi pembelajaran berdiferensiasi produk dalam kelas
bahasa Jawa menunjukkan bahwa dengan memahami minat dan kebutuhan siswa, guru
dapat merancang pembelajaran yang lebih relevan dan menarik. Melalui
pembentukan kelompok berdasarkan minat siswa dan memberikan kebebasan dalam
memilih tema dan media, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.
Siswa menjadi lebih aktif dan antusias, serta lebih mudah memahami materi
yang diajarkan. Pembelajaran berdiferensiasi produk berhasil menghilangkan anggapan
bahwa pembelajaran bahasa Jawa itu sulit, dan membuat siswa lebih semangat
dalam belajar. |
Diantara tiga video tersebut, komponen diferensiasi yang menurut saya paling efektif untuk diterapkan pada pembelajaran adalah : Video 2
Dan Mengapa akan saya jelaskan sebagai berikut.
Berdasarkan
analisis dari ketiga video, video yang paling efektif untuk diterapkan pada
pembelajaran adalah Video 2, yang mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi pada materi Matematika. Berikut adalah alasan mengapa video
ini paling efektif: 1. Pembentukan Kelompok Berdasarkan
Kemampuan: Dengan
melakukan asesmen awal dan membentuk kelompok berdasarkan tingkat kemampuan
siswa, guru dapat memberikan perhatian khusus dan bimbingan yang lebih
intensif kepada kelompok yang membutuhkan, sementara siswa yang lebih mampu
diberi tantangan yang lebih tinggi. Ini memastikan bahwa setiap siswa belajar
sesuai dengan kemampuan dan kecepatan mereka masing-masing. 2. Penyesuaian Materi Pembelajaran: Konten
pembelajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa. Ini berarti bahwa
setiap kelompok mendapatkan materi yang sesuai dengan kemampuan mereka,
sehingga tidak ada siswa yang merasa terlalu terbebani atau bosan karena
materi yang terlalu mudah. 3. Pembelajaran Mandiri dan
Kolaboratif: o Siswa didorong untuk belajar
secara mandiri dan mencari informasi tambahan dari berbagai sumber. Hal ini
mengembangkan keterampilan belajar mandiri dan inisiatif siswa. o Selain itu, bekerja dalam
kelompok membantu siswa belajar kolaboratif, berbagi pengetahuan, dan
meningkatkan keterampilan sosial mereka. 4. Tugas dan Produk yang
Bervariasi: Setiap
kelompok diminta untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tingkat
kemampuan mereka, seperti peta konsep atau presentasi. Ini memungkinkan siswa
untuk menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang paling sesuai untuk
mereka, dan juga memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas
mereka. 5. Refleksi dan Umpan Balik: Proses
refleksi membantu siswa menyadari kemajuan mereka dan mengidentifikasi area
yang perlu ditingkatkan. Umpan balik dari guru juga memberikan arahan yang
jelas tentang apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara melakukannya. Pada
Video 2 menunjukkan penerapan yang paling efektif dari pembelajaran
berdiferensiasi karena:
Dengan
demikian, Video 2 menawarkan pendekatan yang komprehensif dalam memenuhi
kebutuhan belajar yang beragam, memastikan setiap siswa mendapatkan dukungan
yang sesuai dan optimal dalam pembelajaran mereka. |
Silahkan bapak/ibu guru hebat dapat memberikan tanggapan dari hasil telaah saya dari ketiga video berikut.
Saya mengucapkan terimakasih atas tanggapan bapak/ibu guru dari telaah video yang saya lakukan.
Mohon dapat menuliskan Nama Lengkap bapak/ibu dan institusi bapak/ibu mengajar
Contoh : Isi Tanggapan ...... |
Saya sependapat dengan hasil telaah video Pak Artaqiem. Video 2 memang yg lebih tepat mengaplikasikan pembelajaran berdiferensiasi. Dalam video ini menampilkan pendekatan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang bervariasi.
BalasHapusNugraha Sigit M.Pd, Gr - SD Pembangunan Jaya Bintaro.
BalasHapusPenerapan pembelajaran berdiferensiasi diharapkan mampu mengakomodir perbedaan kemampuan siswa dalam memahami materi suatu mata pelajaran. Saya setuju dengan pendapat pak Artaqiem bahwa langkah guru dalam video kedua sudah menerapkan pendekatan yang efektif dan komprehensif pada pembelajaran berdiferensiasi.
Ikma Rasidah
BalasHapusSDIT Matahari
Cara yg dilakukan bpk tersebut tepat dilakukan. Dgn melakukan asesmen awal kita akan mengetahui kemampuan siswa, dan mengelompokkan sesuai dengan kemampuannya sehingga siswa tersebut termotivasi utk bs mengerjakan tugas yang diberikan krn sesuai dg kemapuannya. Jika siswa digabungkan dg siswa yg diaras dia kemampuannya maka siswa tersebuy enggan utk berusaha mebgerjakan dan hanya mengandalkan siswa lain yg lebih mampu
BalasHapusHERMAN
SDN PERIGI 01
Saya setuju dengan pendapat pak Artaqiem bahwa langkah guru dalam video kedua sudah menerapkan pendekatan yang efektif karena dengan pembelajran berkelompok dapat membantu meningkatkan kerampilan dan berinteraksi dalam pembelajran agar peserta didik dpt memhami pembelajaran dengan mudah
Taufik
BalasHapusSD Pembangunan Jaya
Saya setuju dengan hasil telaah video pak Artaqiem bahwa video 2 sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi karena dalam video tsb guru sudah memetakan karakteristik siswa di kelas kemudian merancang pembelajaran sesuai karakteristik siswa dan melakukan pembelajaran berdiferensiasi.
Septiano Adha S.Pd
BalasHapusSDN Petukangan Selatan 03
Saya sependapat dengan Pak Taqiem, Video 2 menawarkan pendekatan yang komprehensif dalam memenuhi kebutuhan belajar yang beragam, memastikan setiap siswa mendapatkan dukungan yang sesuai dan optimal dalam pembelajaran mereka.
Dedi Wijaya
BalasHapusSD Pembangunan Jaya
Saya setuju dengan hasil telaah video pak Artaqiem bahwa video 2 telah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi karena guru sudah memetakan karakteristik siswa guna merancang pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan melakukan pembelajaran berdiferensiasi.
Hasil telaah yang diberikan sudah sangat sesuai, pembelajaran berdiferensiasi yang diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap peserta didik, hal ini juga mendorong keterlibatan dan pencapaian yang lebih baik, serta membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih inklusif dan personal.
BalasHapus