Jumat, 09 Agustus 2024

Mendorong Potensi Peserta Didik

 




Mohon bantuan bapak/ibu guru hebat dapat memberikan tanggapan dari Infografis di atas. 

Saya mengucapkan terimakasih atas tanggapan bapak/ibu guru dari telaah video yang saya lakukan.


Mohon dapat menuliskan Nama Lengkap bapak/ibu dan institusi bapak/ibu mengajar 

Contoh :
Artaqiem Daydy, S.Pd.
SD Pembangunan Jaya

Isi Tanggapan ......


 



Sabtu, 03 Agustus 2024

Telaah Menerapkan Pendekatan Culturally Responsive Teaching pada Pembelajaran (PPG Guru Tertentu 2024)

Bapak/Ibu guru yuk sama-sama kita diskusikan bersama studi kasus bawah ini dari sudut pandang penerapan CRT.

Contoh Kasus 1

Pak Surya adalah guru matematika. Pekan ini Pak Surya akan menyampaikan materi mengenai perkalian. Sekolah Pak Surya berlokasi dekat dengan pasar dan sebagian besar dari orang tua peserta didik merupakan pedagang. Bagaimana kegiatan pembelajaran yang sebaiknya dirancang oleh Pak Surya dengan menerapkan pendekatan CRT?


Untuk merancang kegiatan pembelajaran yang menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT), Pak Surya dapat memanfaatkan konteks lokal dan latar belakang peserta didik yang mayoritas orang tuanya adalah pedagang. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:


  1. Mengaitkan Materi dengan Kehidupan Sehari-hari

Pak Surya dapat memulai pelajaran dengan menjelaskan pentingnya perkalian dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kegiatan perdagangan di pasar.


  1. Menggunakan Contoh Nyata

Pak Surya bisa menggunakan contoh soal yang berkaitan dengan kegiatan perdagangan, seperti menghitung total harga barang yang dibeli dalam jumlah banyak, atau menghitung keuntungan dari penjualan barang dalam jumlah besar.


  1. Diskusi Kelompok

Mengajak peserta didik untuk bekerja dalam kelompok kecil dan mendiskusikan bagaimana orang tua mereka menggunakan perkalian dalam pekerjaan sehari-hari. Setiap kelompok bisa berbagi pengalaman dan contoh nyata yang mereka temui.


  1. Praktik Langsung

Pak Surya bisa mengajak peserta didik untuk melakukan simulasi perdagangan di kelas. Misalnya, membuat "pasar mini" di mana peserta didik berperan sebagai penjual dan pembeli, dan menggunakan perkalian untuk menghitung total harga pembelian dan penjualan.


  1. Penggunaan Alat Bantu Visual

Menggunakan gambar atau grafik yang menunjukkan barang-barang yang biasa dijual di pasar, serta tabel harga untuk membantu peserta didik memahami konsep perkalian secara visual.


  1. Penilaian Berbasis Proyek

Sebagai penilaian, Pak Surya dapat meminta peserta didik membuat proyek kecil di mana mereka harus menghitung harga barang dalam jumlah besar dan menghitung keuntungan yang bisa diperoleh dari penjualan barang tersebut.




  1. Refleksi dan Diskusi

Mengakhiri pelajaran dengan sesi refleksi di mana peserta didik dapat berbagi apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka dapat menerapkan konsep perkalian dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks perdagangan.


Dengan merancang kegiatan pembelajaran seperti ini, Pak Surya tidak hanya membantu peserta didik memahami konsep perkalian dengan lebih baik, tetapi juga membuat pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna dengan mengaitkannya dengan kehidupan nyata mereka.



Contoh Kasus 2

Ibu Nisa adalah guru Bahasa Sunda. Ibu Nisa menemukan bahwa peserta didiknya berasal dari berbagai suku dan hanya sebagian kecil yang merupakan Suku Sunda. Sebagian besar mereka mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Bagaimana strategi yang dapat dilakukan Ibu Nisa untuk dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan pendekatan CRT?


Untuk menciptakan pembelajaran Bahasa Sunda yang menyenangkan dan inklusif menggunakan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT), Ibu Nisa dapat melakukan beberapa strategi berikut:


  1. Memahami Latar Belakang Peserta Didik

    1. Melakukan survei singkat atau wawancara untuk mengetahui latar belakang budaya, bahasa, dan pengalaman peserta didik

    2. Menghargai dan mengakui keragaman budaya di kelas, serta menunjukkan sikap positif terhadap semua budaya.

  2. Mengaitkan Pembelajaran dengan Budaya Peserta Didik

    1. Menyusun materi pembelajaran yang mengaitkan Bahasa Sunda dengan budaya dan bahasa daerah peserta didik. Misalnya, membandingkan kata-kata dasar dalam Bahasa Sunda dengan kata-kata dalam bahasa daerah peserta didik.

    2. Membuat kegiatan pembelajaran yang melibatkan cerita rakyat atau dongeng dari berbagai daerah, termasuk Sunda, sehingga semua peserta didik merasa terlibat.

  3. Penggunaan Media dan Teknologi

    1. Memanfaatkan media audio visual seperti video, lagu, dan permainan interaktif yang menggunakan Bahasa Sunda. Hal ini bisa membantu peserta didik yang belum terbiasa dengan bahasa tersebut.

    2. Menggunakan aplikasi pembelajaran bahasa yang interaktif dan menarik untuk meningkatkan motivasi belajar.

  4. Pembelajaran Berbasis Proyek

    1. Membuat proyek kelompok di mana peserta didik dapat membuat kamus mini atau buku cerita bergambar yang menggabungkan Bahasa Sunda dan bahasa daerah mereka.

    2. Mendorong peserta didik untuk menampilkan drama pendek atau pertunjukan yang menggunakan Bahasa Sunda, dengan tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.



  1. Kolaborasi dengan Komunitas

    1. Mengundang pembicara tamu dari komunitas Sunda untuk berbagi cerita atau pengalaman, sehingga peserta didik dapat mendengar penggunaan Bahasa Sunda dari penutur asli.

    2. Mengadakan kunjungan ke tempat-tempat budaya Sunda seperti museum atau festival budaya untuk memberikan pengalaman belajar langsung.

  2. Pendekatan Inklusif dalam Pengajaran

    1. Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti diskusi kelompok, permainan peran, dan kegiatan hands-on untuk memastikan semua peserta didik terlibat.

    2. Memberikan dukungan tambahan seperti bimbingan belajar atau tutor sebaya bagi peserta didik yang membutuhkan bantuan lebih dalam mempelajari Bahasa Sunda.

  3. Penilaian yang Fleksibel

    1. Menyusun penilaian yang mempertimbangkan keberagaman latar belakang peserta didik, seperti proyek kreatif, presentasi, dan tugas tertulis yang memungkinkan mereka mengekspresikan pemahaman mereka dengan cara yang berbeda.


Dengan strategi-strategi ini, Ibu Nisa dapat menciptakan lingkungan pembelajaran Bahasa Sunda yang menyenangkan, inklusif, dan relevan bagi semua peserta didik, sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar dan menghargai keberagaman budaya di kelas.


Mohon bantuan bapak/ibu guru hebat dapat memberikan tanggapan dari hasil telaah yang sudah saya lakukan. 

Saya mengucapkan terimakasih atas tanggapan bapak/ibu guru dari telaah video yang saya lakukan.


Mohon dapat menuliskan Nama Lengkap bapak/ibu dan institusi bapak/ibu mengajar 

Contoh :
Artaqiem Daydy, S.Pd.
SD Pembangunan Jaya

Isi Tanggapan ......


 

 



Telaah Pembelajaran yang Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran (PPG Guru Tertentu 2024)

  Assalamualaikum dan salam sejahtera untuk kita semua,

Bapak/Ibu guru hebat, pada kesempatan kali ini izinkan saya menelaah modul ajar dengan menggunakan prinsip Understanding by Design (UbD) dan dimohon Bapak/Ibu dapat memberikan pendapat terhadap hasil telaah tersebut.





Bapak/Ibu rekan-rekan guru setelah mengeksplorasi prinsip UbD dalam merancang pembelajaran. Rekan-rekan dapat menelaah rancangan pembelajarannya Rubrik ini apakah dalam merefleksikan perencanaan pembelajaran dengan pendekatan UbD.  


Tabel 1.2 Rubrik Checklist Perancangan Pembelajaran dengan Prinsip UbD

Item Pernyataan

Sudah

Belum

Langkah 1. Menentukan Tujuan Pembelajaran

Saya mengidentifikasi sasaran pembelajaran dan fokus pada pemahaman konsep yang mendalam dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata.


Saya menentukan pemahaman utama yang mencakup inti dari pembelajaran dan evaluasi pemahaman peserta didik.


Saya mengidentifikasi kemampuan penting yang fokus pada keterampilan yang relevan dengan konten pembelajaran dan dapat diterapkan di kehidupan nyata.


Saya merumuskan pertanyaan esensial yang mendorong peserta didik untuk menjelajahi konsep-konsep dan merumuskan pemahaman mereka sendiri.


Saya menentukan kriteria keberhasilan capaian pembelajaran.


Saya merumuskan tujuan pembelajaran dalam berbagai kategori kemampuan peserta didik.


Langkah 2. Menentukan Asesmen Pembelajaran

Saya mengidentifikasi bukti kinerja atau produk yang dapat menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran. 


Saya merancang rubrik penilaian yang jelas dan terukur untuk setiap jenis bukti kinerja. 


Saya merancang asesmen berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 


Saya merancang asesmen formatif untuk mengukur capaian pembelajaran yang berkelanjutan selama proses pembelajaran. 


Saya mengembangkan instrumen penilaian autentik.


Saya mengumpulkan data asesmen untuk mengetahui perkembangan pencapaian peserta didik. Selanjutnya, dipergunakan sebagai dasar menentukan tindakan lanjutan.


Langkah 3. Merancang Kegiatan Pembelajaran

Saya menentukan alur belajar berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran. 


Saya mendesain aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjelajahi konsep secara mendalam.


Saya memilih strategi pembelajaran yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang terdapat pada asesmen.


Saya memilih model/metode/pendekatan pembelajaran yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 


Saya mengembangkan aktivitas berdasarkan kebutuhan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.


Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran terintegrasi dengan konteks nyata. 


Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran berdasarkan keragaman kemampuan awal peserta didik. 


Saya mendesain aktivitas pembelajaran berbasis active learning. 


Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran untuk mencapai konsep-konsep esensial.



Bagaimana kesimpulan Bapak/Ibu guru setelah mengisi rubrik checklist? Berdasarkan rancangan pembelajaran yang Bapak/Ibu guru miliki, pada poin berapa saja yang perlu diperbaiki?

Rancangan pembelajaran yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa prinsip-prinsip dasar perencanaan pembelajaran yang baik sudah dilaksanakan dengan baik. Pencapaian tujuan pembelajaran yang jelas, merancang asesmen yang relevan, dan merancang kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

Poin-Poin yang Perlu Diperhatikan Lebih Lanjut :

  • Sebaiknya saya dapat mengimplementasikan rencana secara konsisten dan fleksibel. Serta menyesuaikan rencana dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.

  • Mengembangkan asesmen yang lebih variatif dan autentik dan juga melibatkan peserta didik dalam merancang proyek atau presentasi.

  • Dengan memanfaatkan teknologi serta menggunakan aplikasi atau platform online untuk mendukung pembelajaran.

  • Dengan melibatkan peserta didik dalam perencanaan. Sehingga dapat meningkatkan motivasi dan rasa memiliki mereka.

  • Melakukan refleksi diri secara rutin serta mengevaluasi setiap kegiatan pembelajaran untuk perbaikan terus-menerus.

  • Dan juga mendokumentasikan hasil belajar peserta didik dalam portofolio.


Mohon bantuan bapak/ibu guru hebat dapat memberikan tanggapan dari hasil telaah yang sudah saya lakukan. 

Saya mengucapkan terimakasih atas tanggapan bapak/ibu guru dari telaah video yang saya lakukan.


Mohon dapat menuliskan Nama Lengkap bapak/ibu dan institusi bapak/ibu mengajar 

Contoh :
Artaqiem Daydy, S.Pd.
SD Pembangunan Jaya

Isi Tanggapan ......


 

Rabu, 31 Juli 2024

Telaah pembelajaran berbasis pendekatan TaRL (PPG Guru Tertentu 2024)

 

Assalamu'alaykum dan salam untuk semua
Bapak ibu guru hebat 

Bapak/Ibu guru hebat,selama Bapak/Ibu guru mengajar, mungkin saja Bapak/Ibu guru pernah menerapkan pembelajaran berbasis pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL), namun belum mengenal istilah pendekatan tersebut.

Berikut saya lampirkan hasil telaah yang sudah saya buat untuk menelaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL).


Modul Ajar pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) :


Berikut telaah yang sudah saya lakukan dari Modul Ajar di atas :

Tabel 3.1 Telaah rancangan pembelajaran berbasis pendekatan TaRL

Komponen Pembelajaran

Hasil Telaah

Tujuan pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian cahaya, sumber cahaya, dan sifat-sifat cahaya (merambat lurus, pemantulan, pembiasan). Siswa yang berkemampuan tinggi dapat menjelaskan aplikasi cahaya dalam teknologi. Siswa yang berkemampuan rendah dapat menyebutkan contoh sumber cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

Asesmen awal

Tes tertulis berupa pilihan ganda dan isian singkat untuk mengukur pengetahuan awal siswa tentang cahaya.

Asesmen formatif

Kuis singkat setelah setiap subtopik, observasi selama diskusi kelompok, dan penilaian tugas individu.

Asesmen sumatif

Proyek pembuatan alat optik sederhana (misal: periskop) dan presentasi hasil karya.

Kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen awal

Siswa yang sudah menguasai materi dasar dapat melakukan eksperimen yang lebih kompleks. Siswa yang belum menguasai materi dasar diberikan bimbingan tambahan melalui kegiatan kelompok kecil.

Mohon bantuan bapak/ibu guru hebat dapat memberikan tanggapan dari hasil telaah yang sudah saya lakukan. 

Saya mengucapkan terimakasih atas tanggapan bapak/ibu guru dari telaah video yang saya lakukan.


Mohon dapat menuliskan Nama Lengkap bapak/ibu dan institusi bapak/ibu mengajar 

Contoh :
Artaqiem Daydy, S.Pd.
SD Pembangunan Jaya

Isi Tanggapan ......